Buku Tamu [hide]

AYAH

kelas: Anak Tanggung
Ibrani 12:7-15

Untuk semua yang masih punya Ayah, kakak mau tanya: “Bagaimana sosok seorang Ayah di mata kalian?” biarkan anak-anak sekolah minggu menjawab.
Apa peran Ayah di dalam rumah? Sebagai kepala rumah tangga, sebagai suami, sebagai guru dan sahabat untuk anak-anaknya.
Di rumah, tentu Ayah punya aturan-aturan khusus yang beliau buat sendiri. Kalau di rumah kakak: tidak boleh pulang malam. Kalau pulang di atas jam 10 malam, silahkan tidur di teras. Jam 8 malam, tivi sudah di matikan. Kalau aturan yang di buat Ayah kalian bagaimana? Beri mereka kesempatan untuk memaparkan min 2-3 anak.
Kalian menurut sama aturan yang di buat sama Ayah kalian atau sebaliknya, di langgar? Pastinya kebanyakan nge-langgar. Misalnya: di hukum di kunciin di kamar karena nakal, eh malah kabur lewat jendela pergi main sama teman. Terus perkirain jam berapa biasanya orangtua nge-cek, cepat-cepat masuk lagi lewat jendela terus pura-pura tidur. Ayahnya datang lihat anaknya tetap di kamar, dikirain sudah tidur daritadi. Ada yang seperti itu? Yahh, ini juga salah satu kenakalan kakak waktu kecil sih. Hehee.
Sebenarnya apa yang bikin kita enggan ikut aturan? Coba perhatikan ayat 11 (minta seorang untuk membacakan). Hukuman itu tidak menyenangkan hati kita, melainkan hanya menyedihkan saja. Tetapi kemudian dari itu, bagi kita yang sudah di ajar, hukuman itu menyebabkan kita hidup menurut kemauan Allah, dan menghasilkan perasaan sejahtera pada kita.
Ada istilah trend anak-anak sekolahan seperti kalian yang bilang: Aturan di buat untuk di langgar. Kalau tidak di langgar, percuma hukuman yang di siapkan, tidak berlaku. Pikiran semacam ini salah besar. Adek-adek, aturan di buat untuk mendisipkan kita. Kalau tidak berdisiplin dari sekarang, kalian akan kesulitan nantinya. Karena hanya terbiasa di hukum, bukan mengikuti aturan.
Awalnya memang di paksa mengikuti aturan, lewat ganjaran hukuman misalnya. Karena di paksa, tentu merasa terpaksa. Lama kelamaan akhirnya bisa kemudian terbiasa ikut aturan. Karena sudah terbiasa akhirnya jadi di siplin.Mereka yang berprestasi, itu contoh orang yang disiplin. Ketua kelas, Guru-guru, kepala sekolah, bahkan Presiden, mereka semua contoh orang yang disiplin. Mau berprestasi? Mau jadi ketua kelas, mau dapat jabatan penting di organisasi atau ketika dewasa nanti? Disiplin! Disiplin belajar, disiplin waktu, disiplin segalanya.
Anak-anak Tuhan adalah anak-anak terang. Dan anak-anak terang itu melakukan semua yang di kehendaki Tuhan. Berdisiplinlah mulai dari sekarang agar kelak membanggakan orangtua, bangsa, Negara, terlebih Tuhan.
Amin!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar