Buku Tamu [hide]

GALAU!

kelas: Anak Tanggung
Matius 14:22-33

Hari ini kita mau membahas tentang Galau!
Siapa yang tahu apa itu Galau? Beri anak-anak waktu untuk mendepskripsikan galau itu apa.
Siapa saja yang bisa galau? Apa cuma orang dewasa? Anak-anak remaja seperti kalian? Semua golongan bisa merasa galau, mulai dari anak kecil sampai lansia, semua bisa merasa galau. Bahkan anak-anak balitapun sudah mengerti galau.
Kakak punya tetangga, anak umur 4 tahun. Mamanya cerita, katanya waktu mamanya suruh dia untuk ambil sesuatu, dia langsung bantah mamanya dengan bilang: “Jangan ganggu dulu, Ma! Saya lagi galau!”. Luar biasa, anak umur 4 tahun saja sudah mengerti apa itu galau.
Apa yang biasanya bikin galau? Kena marah, tidak di kasih uang jajan, dll.
Galau yang mau kita bahas kali ini, bukan galau versi kalian. Tapi: God Always Listening Always Understanding! (GALAU) Hayoo, siapa yang bisa terjemahkan?
Ya, tadi ada yang bilang galau itu… (sebutkan salah satu contoh yang di sebutkan anak). Sama seperti Petrus, dia juga sempat galau. Dalam pembacaan tadi menceritakan, ketika murid-murid melihat Yesus berjalan di atas air, mereka mengira itu adalah hantu. Tapi Tuhan bilang “Tenang! Aku ini”.
Lalu petrus bilang kalau memang kamu Tuhan, coba suruh saya juga berjalan di atas air. Dan Tuhan bilang “Marilah!”. Petrus lalu mencoba berjalan di atas air, awalnya dia yakin tapi ketika dia merasakan angin dia jadi ragu dan tenggelam.
Ayat 31b mengatakan “Hai orang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?”. Bimbang sama dengan dosa.
Kadang kita begitu bersemangat memuliakan Tuhan, tapi tiba-tiba menjadi bimbang ketika sesuatu menghalangi pelayanan kita. Kalau kalian sering nonton berita di tv, kalian pasti lihat beberapa pembongkaran gedung-gedung gereja di negeri kita. Apa itu akan membuat kita bimbang?
Pernah dengar lagu di kidung jemaat yang liriknya seperti ini: aku gereja, kaupun gereja. Kita sama-sama gereja? Penggalan lirik berikutnya mengatakan: Gereja bukanlah gedungnya. Dan bukan pula menaranya. Buka pintunya, lihat di dalamnya, Gereja adalah orangnya.
Gereja adalah tempat kita beribadah kepada Tuhan. Tapi ketika gedung gereja kita di bongkar atau semacamnya, kita jangan sekali-kali menjadi bimbang karena gereja yang sesungguhnya adalah kita sendiri. Tubuh kita adalah bait Allah.
Coba buka Matius 10:22 (minta seorang anak membacakan) kemudian 1 Yohanes 4:20 (minta seorang anak lagi). Firman Tuhan jelas mengatakan, kita akan di benci oleh dunia karena namaNya tapi jangan sekali-kali membenci.
Jadi ketika kalian merasa tertekan, ingatlah kepada Tuhan. Curhat sama Tuhan lewat doa. Bukan curhat di facebook, twitter, dan akun sosmed lainnya. Amin?

Catatan:
Ajak semua anak untuk terlibat dalam pembacaan alkitab. Minta seorang anak lelaki untuk membacakan dialog Petrus dan seorang anak lelaki lagi untuk membacakan dialog Yesus. Selebihnya membacakan dialog murid-murid, dan pembimbing berperan sebagai prolog.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar